PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN LAPORAN-LAPORAN MANAJEMEN
Informasi yang berguna untuk perencanaan dan pengendalian
Informasi berbeda dengan data, yaitu informasi berguna bagi pengambil keputusan sedangkan data hanyalah bahan mentah untuk menghasilkan informasi.
Kegunaan informasi berasal pengaruhnya terhadap keyakinan manager yang berkaitan dengan kejadian-kejadian yang relevan dengan dengan proses pengambilan keputusan.
Sebagai kesimpulan , kegunaan informasi dapat ditentukan berdasarkan kemampuanya memberikan bantuan dalam melakukan prediksi dan penafsiran tersebut bukanlah masalah yang masalah yang sangat penting.
Sifat-sifat informasi dan tingkat manfaat
Ketepatan waku(timeliness) suatu laporan merupakan hal penting bagi tujuan-tujuan pengendalian.deteksi dini terhadap suatu penyimpangan yang besar membantu mengatasi masalah sebelum masalah tersebut berubah menjadi tidak terkendali.
Sifat-sifat tersebut adalah kuntifiabilitas (quantifiability),akurasi(accuracy),kepadatan(conciseness) dan relevansi(relevance)kuuantifiabilitas mengacu pada tingkat kesulitan dalam menyajikan suatu kejadian dalam bentuk numeric. Akurasi berkaitan dengan tingkat kemampuan dari sekumpulan informasi untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Kepadatan berkaitan dengan kerincian dengan informasi. Konsep kepadatan relative(relative concisenesess) merupakanhal penting disini karena suatu laporan mungkin padat untuksuatu tujuan tetapi tidak untuk tujuan lainnya. Sifat lainnya dari informasi adalah relevansi, yang berkaitan dengan seberapa baik hubungan antara informasi dengan suatu masalah keputusan tertentu.
Perencanaan dan pengendalian
Perendanaan dan pengendalian merupakan aktivitas-aktivitas fundamental yang biasa dilakukan oleh seluruh manager.
Pengambilan keputusan
Kontribusi utama seorang manager kepada perusahaan adalah pengambilan keputusan .
Pengambilan keputusan pada dasarnya merupakan suatu proses.
Ada enam tahap sistematis yang biasanya dilakukan oleh seorang manager ketika mengambil keputusan:
1. Mengidentifikasikan dan mendefinisikan masalah .
2. Menentukan alternative tindakan
3. Mengevaluasi tindakan-tindakan yang mungkin
4. Memilih alternative tindakan terbaik
5. Melaksanakan alternative tindakan yang dipilih
6. Melakukan tindakan lanjut untuk meyakinkan dirinya bahwa hasil yang diinginkan dapat diperoleh
MENGIDENTIFIKASIKAN DAN MENDEFINISIKAN MASALAH , tahap ini seringkali merupakan bagian tersulit dari proses pengambilan keputusan. Penanganan yang berhasil dari masalah ini berasal dari hasil analisis yang teliti terhadap situasi sebelum keoutusan akhir yang berkaitan dengan penyebab masalah yang dilakukan.
MENENTUKAN ALTERNATIF TINDAKAN, inti dari proses pengambilan keputusan adalah pemilihan tindakan tertentu oleh manager.
Laporan pengujian,pendapat hukum, dan berbagi masalah lainnya akan diikhtisarkan dalam laporan-laporan yang akan dievaluasi oleh managemen yang kemudian berdasarkan laporan-laporan ini akan mempersempit/mengurangi jumlah alternative rancangan produk. Masalah ekonomi dan dipertimbangkan lainnya akan digunakan rancangan produk.masalah-masalah ekonomi dan pertimbangan lainya akan digunakan untuk memilih rancangan akhir dari produk yang akan diimplementasikan.
MENGEVALUASI ALTERNATIV, mengevaluasi keunggulan-keunggulan relative dari setiap alternative.akhirnya pertimbangan-pertimbangan yang berkaitan dengan aspek-aspek nonmoneter seringkali penting dalam mengevaluasi alternative keputusan, tetapi aspek-aspek tersebut sangat sulit untuk dikuantifikasikan.
MEMILIH ALTERNATIF TERBAIK, dalam berbagai kasus, pemilihan alternative terbaik merupakan bagian paling mudah dalam proses pengambilan keputusan.
MENGIMPLEMENTASIKAN ALTERNATIF YANG DIPILIH. Jika suatu alternative tertentu telah dipilih, manager kemudian melakukan tindak lanjut dan mengimplementasiakan pilihan tersebut.
ANALISIS DAN PENGENDALIAN, meyakinkan bahwa segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana merupakan hal yang penting pada tahap ini.
E (menjual) = probabilitas (barang tanpa cacat) (laba/barang tanpa cacat) +
probabilitas (cacat)
Dalam contoh diatas, informasi sempurna mengenai setiap unit menyarankan penjualan hanya dilakukan terhadap hasil produk yang tidak cacat dan membuang seluruh hasil produksi yang cacat. Nilai yang diharapkan dari informasi sempurna dapat dihitung sebagai berikut :
E (informasi sempurna) = (0.90) ($ 5) + (0.10) (-$ 10)
Membandingkan hasil perhitungan yang diperoleh bila menggunakan informasi sempurna dengan nilai yang diharapkan yang diperoleh tanpa informasi mengenai unit-unit indiciual, akan menghasilkan
$ 3.50 - $ 2.70 = $ 80 sen/unit
Nilai dari informasi sempurna adalah 80 sen per unit, dikurang biaya per unit untuk memperoleh informasi sempurna.
E (pengendalian kualitas) = 0.9 (0.94 ($ 5) + 0.06 (- $10) ) + 0.1 (0 (-$18) + 1
(-$10)
Nilai Informasi
Kualitas informasi umumnya meningkat jika terdapat kondisi-kondisi berikut :
1. Akurasi informasi benar dalam merefleksikan realitas
2. Ketepatan waktu informasi bersifat mutakhir
3. Waktu tanggap informasi tersedia dengan cepat
4. Kelengkapan informasi berisikan segala sesuatu yang dibutuhkan
5. Relevan informasi mempengaruhi keputusan yang dibuat
Perhatikan suatu contoh : suatu produk dibuat dengan biaya US$ 10 dan dijual dengan harga US$ 15. Dari data historis diketahui proses produksi menghasilkan 10% tingkat kerusakan (defective rate). Jika produk dijual dan kemudian di kembalikan akibat cacat produsen akan menanggung biaya sebesar US$ 8 per unit, menjadikan total kerugian akibat barang cacat sebesar US$ 18 (10+8).
E (menjual) = probabilitas (barang tanpa cacat) (laba/barang tanpa cacat) +
probabilitas (cacat)
(biaya/barang cacat)
= (0.9) ($ 5) + (0.1) (- $ 18)
= $ 2.70
Dalam contoh diatas, informasi sempurna mengenai setiap unit menyarankan penjualan hanya dilakukan terhadap hasil produk yang tidak cacat dan membuang seluruh hasil produksi yang cacat. Nilai yang diharapkan dari informasi sempurna dapat dihitung sebagai berikut :
E (informasi sempurna) = (0.90) ($ 5) + (0.10) (-$ 10)
= $ 3.50
Membandingkan hasil perhitungan yang diperoleh bila menggunakan informasi sempurna dengan nilai yang diharapkan yang diperoleh tanpa informasi mengenai unit-unit indiciual, akan menghasilkan
$ 3.50 - $ 2.70 = $ 80 sen/unit
Nilai dari informasi sempurna adalah 80 sen per unit, dikurang biaya per unit untuk memperoleh informasi sempurna.
Perhatikan bahwa sistem tersebut dapat mendeteksi seluruh unit cacat akan tetapi beberapa unit tidak cacat juga akan diklasifikasi sebagai unit cacat. Jika sistem ini digunakan laba yang diharapkan dari menjual unit-unit yang berhasil melewati inspeksi adalah :
E (pengendalian kualitas) = 0.9 (0.94 ($ 5) + 0.06 (- $10) ) + 0.1 (0 (-$18) + 1
(-$10)
= $ 2.69
Perangkat Lunak untuk Pengambilan Keputusan
Sistem Suport Putusan. Decision support system (SSP) ditujukan ke arah pemrosesan data dalam konteks keputusan dibandingkan ke arah perolehan data. Perangkat lunak spreadsheet merupakan contoh umum SSP. Walaupun perangkat lunak spreadsheet itu sendiri bukan merupakan SSP, perangkat lunak ini dapat digunakan untuk mengembangkan SSP untuk berbagai jenis keputusan.
Sistem Ahli (Expert System) merupakan SSP yang dikembangkan dengan canggih yang menggunakan pengetahuan umum yang biasanya dimiliki seorang ahli untuk memecahkan masalah. Salah satu keistimewaan expert system adalah kemampuannya untuk menyajikan dan menjelaskan proses pemikiran yang digunakan untuk membuat keputusan.
Sistem ahli terdiri dari 2 bagian yaitu :
- Basis pengetahuan (knowledge base) : menyimpan aturan-aturan, data dan hubungan yang digunakan untuk memecahkan masalah.
- Alat pengolah masukan (inference engine) : program yang meminta data dari pemakai, memanipulasi basis pengetahuan dan memberikan keputusan ke pemakai.
Sistem Informasi Eksekutif merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk kebutuhan informasi strategis dari manajemen tingkat atas.
PELAPORAN KEPADA MANAJEMEN
Jenis – jenis laporan :
· Laporan Perencanaan
Umumnya berbentuk anggaran dan bermanfaat untuk membantu manajer dalam mengalokasikan dan memperoleh sumberdaya untuk operasi perusahaan di masa datang. Laporan perencanaan dapat disajikan dalam bentuk keuangan maupun non keuangan.
Contoh :
a. Anggaran Penjualan/Laporan Perencanaan yang Umum
Charles Manufacturing Company Anggaran Penjualan | |||||
Seluruh Departemen Penjualan Kuartal Pertama | |||||
Area Penjualan | Baja | Tembaga | Kawat | Elektrik | Total |
R.Hill | $125,000 | $200,000 | $ | $ | $325,000 |
G.Welch | 200,000 | 50,000 | 250,000 | ||
B.Nadir | 75,000 | 25,000 | 100,000 | 200,000 | |
T.Marcus | 200,000 | 75,000 | 100,000 | 375,000 | |
L.Green | 50,000 | 50,000 | |||
L.Wolfe | 50,000 | 50,000 | |||
Total | $400,000 | $550,000 | $200,000 | $100,000 | $1,250,000 |
b. Anggaran Kas Fleksibel Bulanan
Perusahaan Manufaktur Updike Anggaran Kas Bulanan | |||
Item | Juni | ||
Penjualan Proyek | |||
10,000 Unit | 20,000 Unit | 30,000 Unit | |
Kas Masuk : Tagihan | $1,000,000 | $2,000,000 | $3,000,000 |
Kas Keluar : Perlengkapan Upah Penjualan Administrasi | 100,000 700,000 100,000 200,000 | 25,000 75,000 | 100,000 50,000 |
Arus Kas Neto Saldo Awal Saldo Min | (100,000) 100,000 200,000 | (265,000) 100,000 200,000 | (800,000) 100,000 200,000 |
Pinjaman | $200,000 | $365,000 | $900,000 |
· Laporan Pengendalian
Membantu manajer meyakinkan dirinya bahwa operasi berjalan sesuai dengan rencana. Seluruh laporan pengendalian memiliki elemen tertentu yang umum yaitu standard an hasil pelaksanaan kerja sesungguhnya.
Contoh :
Laporan Penyimpangan yang Umum
Perusahaan Manufaktur Hill Laporan Kelebihan Permintaan Bahan Baku | ||||
Bagian Produksi | Agustus 3-10 | |||
Pekerjaan # | Bahan Standar | Penggunaan Bahan | Variance | Keterangan |
364 | 100 | 170 | (700) | Bahan baku buruk |
395 | 75 | 100 | (250) | Kesalahan produk |
400 | 100 | 60 | 400 | |
Catatan : 1. Biaya standar bahan baku = $10 per unit 2. Bahan baku cacat dibeli dari Ace supply 3. Penyimpangan lebih besar 10% ditemukan |
o Masalah – masalah yang ditemukan tersebut, maka seorang manajer dapat meminta laporan khusus yang menjelaskan sebab – sebab dari masalah tersebut lebih terinci.
· Laporan Operasional
Berfokus pada keadaan operasi sekarang dalam perusahaan. Tujuan utamanya adalah untuk membantu individu – individu dalam melakukan aktivitas operasional sehari – hari.
Contoh :
Laporan Operasional yang Umum untuk manajer produksi
Perusahaan James Laporan Order Baru | |||
1 Juni | |||
Nama Pelanggan | Tanggal Penyerahan | Estimasi Jam | Estimasi Jam |
Yang Disepakati | Kerja Buruh # | Kerja Mesin # | |
Jones | 5/6 | 100 | 60 |
Charles | 8/6 | 200 | 50 |
Bacon | 8/6 | 150 | 90 |
Wilis | 9/6 | 75 | 50 |
Sheldon | 7/6 | 100 | 70 |
Wolfe | 10/6 | 300 | 110 |
Laporan juga dapat diklasifikasikan berdasarkan jangka waktu, yaitu jangka waktu panjang, pendek, dan historis. Laporan jangka panjang lebih berguna untuk perencanaan strategis, laporan jangka pendek bermanfaat baik untuk perencanaan taktis atau rencana operasional.
Ketiga laporan tersebut merupakan scope, cakupan perusahaan secara keseluruhan, divisi secara keseluruhan, departemen atau hanya berkaitan dengan seseorang. Dan semua itu diperlukan oleh para manajer yang lebih tinggi dalam mengevaluasi secara luas mengenai laporan tersebut.
Table laporan klasifikasi
Skema Klasifikasi | Contoh |
1. Tujuan | Perencanaan Pengendalian Operasional Pajak penghasilan Pemegang saham Peraturan pemerintah |
2. Jangka waktu | Jangka panjang Jangka pendek Historis |
3. Cakupan | Perusahaan keseluruhan Divisi keseluruhan Departemen |
4. Kemunculan | Atas permintaan Periodic Akibat suatu kejadian Satu kali |
5. Fungsi organisasi | Produksi Penjualan Keuangan Persediaan |
6. Format laporan | Monitor Grafik berwarna Cetak computer Narasi |
7. Kepadatan | Singkat Terinci Laporan varians |
SISTEM PELAPORAN
Menurut pandangan ini, laporan dapat dianggap sebagai bagian dari subsistem yang disebut sistem pelaporan yang merupakan komponen terpadu dari keseluruhan sistem informasi. Agar sistem pelaporan menjadi efektif, sistem pelaporan harus merupakan komponen terpadu dari system informasi dimana seluruh akun menggunakan skema kode yang seragam. Dengan skema kode tertentu yang efektif dan rancangan system informasi menyeluruh yang memperhitungkan kebutuhan pengambilan keputusan manajemen, memungkinkan perusahaan untuk merancang sejumlah sistem pelaporan yang berguna. Pada tingkat paling umum, sistem pelaporan dapat diklasifikasikan sebagai horisontal atau vertikal. Sistem pelaporan horisontal menghasilkan informasi untuk perencanaan dan pengendalian dalam fungsi-fungsi operasional yang terkait di perusahaan. Sistem pelaporan vertical membentuk arus kebawah dan ke atas untuk informasi yang penting bagi perencanaan dan pengendalian. Sistem pelaporan vertical cenderung member penekanan pada perencanaan dan pengendalian sedangkan system pelaporan horizontal cenderung berfokus pada pelaksanaan fungsi-fungsi operasi.
Baik system pelaporan horizontal maupun vertical merupakan dasar penting untuk sejumlah system pelaporan yang terspesialisasi. Beberapa contoh system terspesialisasi mencakup system pelaporan akuntansi keuangan, system pelaporan akuntansi biaya, pusat-pusat pertanggungjawaban dan pusat-pusat laba.
SISTEM PELAPORAN KEUANGAN DAN BIAYA
Tujuan utama sistem akuntansi keuangan adalah menghasilkan laporan pertanggungjawaban (stewardship report) untuk pemilik dan kantor kreditor perusahaan. Sistem ini berfokus pada pembuatan/penyajian laporan-laporan tradisional, yaitu laporan laba rugi, laporan posisi keuangan, laporan perubahan posisi keuangan.
Sistem pelaporan akuntansi biaya seringkali bertujuan menghitung angka-angka harga pokok penjualan dan barang jadi yang akan digunakan dalam sistem pelaporan keuangan. Terdapat dua jenis sistem akuntansi biaya,sistem biaya atas order kerja (job order costing) dan sistem biaya atas proses (procces costing). Sistem job order costing digunakan pada industri dimana order pelangaan dikerjakan berdasarkan order. Contoh adalah pembuatan kapal, kontruksi, kabinet dengan model sesuai order. Tugas utama sistem job order costing adalah mengumpulkan biaya tenaga kerja, bahan baku dan overhead untuk masing-masing pekerjaan.
Dalam industri dimana produk dibuat secara massal, sistem pelaporan procces costing biasanya digunakan. Sistem process costing berbeda dengan sistem job order costing dalam hal biaya-biaya tidak dikumpulkan untuk setiap order pelanggan,melainkan batch-batch produksi. Sistem akuntansi biaya yang efektif dapat sangat bermanfaat dalam menghasilkan laporan yang berguna untuk manajer.
SISTEM PELAPORAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
Salah satu konsep yang sangat penting dalam pelaporan intern adalah akuntansi pertanggungjawaban. Konsep akuntansi pertanggungjawaban menyatakan bahwa seluruh kejadian dalam lingkungan perusahaan dapat ditelusuri ke pertanggungjawaban individu tertentu. Sistem akuntansi pertanggungjawaban biasanya mampu mengalokasikan biaya ke pusat-pusat pertanggungjawaban yang relavan.
Konsep pusat investasi bergerak selangkah lebih jauh. Tidak hanya penghasilan dan biaya saja yang dianggap penting jika dapat ditelusuri ke pusat investasi tertentu, tetapi manajer divisi juga bertanggung jawab atas penggunaan aktiva perusahaan. Kesimpulannya, konsep penting yang mendasari akuntansi pertanggungjawaban adalah kemampuan penelusuran (traceability). Selruh biaya hendaknya ditelusuri ke pusat-pusat pertanggungjawaban. Oleh karena itu, laporan dapat dibuat untuk tujuan evaluasi pusat-pusat pertanggungjawabn sebagai investasi.
SISTEM PELAPORAN PROFITABILITAS
Pelaporan profitabilitas mencakup suatu sistem anggaran dan laporan pengendalian yang meliputi berbagai tingkat dalam bagan organisasi. Konsep utama yang mendasari pelaporan profitabilitas adalah perencanaan laba. Kategori utama pusat-pusat laba adalah berbagai divisi dan produk perusahaan. Pelaporan profitabilitas tidak hanya bermanfaat sebagai alat perencanaan tetapi juga berguna sebagai alat bantu dalam melakukan evaluasi. Disamping itu, pelaporan profitabilitas memiliki keunggulan yaitu, memberikan pandangan pada masing-masing manajer mengenai kontribusiunit-unit organisasi terhadap laba perusahaan secara keseluruhan.
0 komentar:
Posting Komentar